NAMA : ELSA FITRIA
NPM : 23214522
KELAS: 4EB31
PT. KRAKATAU STEEL TBK
Rasio Likuiditas
Rasio
likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi
tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian
rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio
ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.
1. Current
Ratio (Rasio Lancar)
Current
ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan
ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Current
ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar
semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Current
ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam
likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus,
karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat
mengurangi kemampulabaan perusahaan.
2. Quick
Ratio (Rasio Cepat)
Rasio
ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick
ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.
Hal
ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya
rendah dan sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika
terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.
Quick
ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik
kondisi perusahaan.
3. Cash
ratio (Rasio Kas)
Rasio
ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang
lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.
*setara
kas didapat dari sub total Bank dan sub Deposito
4. Cash
Turnover Ratio (Rasio Perputaran Kas)
Rasio
ini akan menunjukkan nilai relative antara nilai penjualan bersih terhadap
kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi total utang lancar.
*Penjualan
Bersih = Pendapatan Neto
*Modal
Kerja Bersih : Asset Lancar – Utang Lancar
5. Working
Capital to Total Asset Ratio
Rasio
ini dapat menilai likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja
Working Capital to Total Asset Ratio :
COC (Cost Of Capital)
Cost of Capital
atau biaya modal mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau
perusahaan. Dari sudut pandang investor cost of capital adalah opportunity cost
(biaya pengorbanan) dari dana yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan. Sedangkan
dari sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.
Pada
umumnya komponen Biaya Modal (Cost of
Capital) terdiri dari Cost of Debt
(biaya hutang) dan Cost of Equity
(biaya modal sendiri).
1. Cost Of Debt
(Biaya Hutang)
a. Biaya
Utang Sebelum Pajak (before-tax cost of
debt)
Hutang
dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan
hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan
bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan
obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return)
yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam
mencari nilai obligasi.
*Pada
PT. Krakatau Steel pada tahun 2016 tidak terdapat hutang obligasi maka dalam
hal ini perhitungan biaya hutang sebelum pajak tidak diketahui jadi diasumsikan
0,269
b. Biaya
Utang setelah Pajak (after-tax cost of
debt)
Biaya
utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak
dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
Rumus:
Ki
= Kd (1 – T)
Keterangan:
Ki = Biaya utang setelah pajak
Kd = Biaya utang sebelum pajak
T = Tarif pajak
Perhitungan
:
*dengan
asumsi bahwa besarnya pajak adalah 30%
Ki
= Kd ( 1 – T )
=
0,269 (1-0,3)
=
0,269 (0,7)
=
0,1883 ≈ 0,188
2. Biaya
Saham Preferen
Saham
preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri
atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah
adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya. Biaya saham preferen adalah tingkat
pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
3. Cost
of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya
modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang
diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing
Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas
modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga
bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham
perusahaan).
Rumus:
Ks
= Rf
+ β (Rm – Rf)
Keterangan:
Ks = Biaya laba ditahan
Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko
β =
beta, pengukuran sistematis saham
Rm=
Tingkat pengembalian saham
Adapun
variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai
berikut:
1) Tingkat
Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat
suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf
yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang
pemerintah.
2) Return
Pasar ( Rm )
Return
pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per
bulan untuk tiap-tiap tahun. Rumus:
3)
Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan
koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta.
Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi. Rumus:
4. Biaya
modal rata-rata tertimbang (WACC)
Dalam
praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari
berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan
merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
Rumus:
WACC
= Wd . kd (1 – T) + Ws. Ks
Keterangan:
WACC = Biaya modal rata-rata
tertimbang
Wd =
Proporsi hutang dalam struktur modal
Kd = Biaya hutang (cost of debt)
Ws =
Proporsi saham biasa dalam struktur modal
Ks = Tingkat pengembalian yang
diinginkan investor
Lampiran :
Laporan Keuangan PT. Krakatau steel
sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar